Pengertian Karomah - Kemuliaan dari Allah SWT
Pengertian Karomah - Kemuliaan dari Allah SWT
Kata karomah tidak dikenal dalam kamus bahasa Indonesia. Dalam KBBI hanya ada kata "keramat" --diadaptasi dari kata karomah (Arab).
ke·ra·mat a 1 suci dan dapat mengadakan sesuatu di luar kemampuan manusia biasa krn ketakwaannya kpd Tuhan (tt orang yg bertakwa); 2 suci dan bertuah yg dapat memberikan efek magis dan psikologis kpd pihak lain (tt barang atau tempat suci);Secara istilah, karomah adalah hal atau kejadian yang luar biasa di luar nalar (logika) dan kemampuan manusia awam yang terjadi pada diri seseorang (wali Allah).
me·nge·ra·mat·kan v menganggap keramat;
Karomah dimiliki sebagian orang yang suka menjalankan kebaikan, sunnah, dan memiliki keistiqomahan yang sempurna. Allah Swt memberikan kemuliaan dengan karomah ini kepada siapa saja yang Dia dikehendaki .
Menurut Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah, Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengimani adanya karomah bagi wali-wali Allah. Oleh karena itu, Imam At Thahawi didalam kitab akidahnya yang terkenal, Aqidah Thahawiyah, berkata:
”Kita tidak mengutamakan seorang wali pun lebih di atas para nabi a.s. dan kita katakan: satu orang nabi itu lebih utama dari seluruh para wali. Dan kita mengimani tentang karomah mereka dan kabar yang shohih dari orang-orang yang tsiqah (terpercaya) berkenaan dengan riwayat mereka “.
Syarat suatu kejadian itu dikatakan sebagai karomah, di antaranya orang-orang yang beriman, jujur, bertakwa, dan menjalankan syariat Allah Ta’ala.
“Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada ketakutan terhadap mereka dan tidak (pula) bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira didalam kehidupan dunia dan ( dalam kehidupan) akhirat .” (QS. Yunus : 61-63 ).
Ayat di atas juga menegaskan "setiap muslim yang beriman dan selalu bertakwa adalah wali Allah".
Di antara karomah yang ditetapkan oleh Al-Qur’an yang terjadi pada umat terdahulu adalah kisah Ashabul Kahfi yang hidup di antara kaum musyrikin sementara mereka beriman kepada Allah
Menurut Imam Al-Quthubi, pemilik karomah biasanya menyembunyikan karomah itu dan tidak menampakkannya kecuali ada manfaat yang diketahui kebaikkannya.
Imam Al-Quthubi berkata: “Al-Karomah salah satu cirinya disembunyikan sedangkan mujizat salah satu cirinya ditampakkan; sedangkan pendapat yang mengatakan al-karomah tampak tanpa ada keinginan atau permintaan dari (pemiliknya) sedangkan mu’jizat apa-apa yang tampak pada saat permintaan para nabi-nabi mereka diminta bukti (oleh para umatnya), maka muncullah tanda-tanda mu'jizat. Wallahu a'lam.*
Komentar
Posting Komentar